PT Solid Gold | Dipersulit Pemerintah India, Investor China Lirik Indonesia
Dipersulit Pemerintah India, Investor China Lirik Indonesia – PT Solid Gold
PT Solid Gold Semarang | Imbas ketegangan di perbatasan membuat pemerintah India menghambat langkah investor China di Negeri Gangga. Kondisi ini membuat pemodal ventura China melirik Indonesia sebagai gantinya.
Sudah sejak lama investor China turut ambil bagian dalam ledakan teknologi India. Mereka berinvestasi besar-besaran di beberapa startup terkemuka, seperti Paytm, Zomato, dan Byju’s.
Namun awal tahun ini, pemerintah Negeri Bollywood membuat aturan baru yang ditujukan kepada investor China karena kekhawatiran pengambilalihan kepemilikan. Hal tersebut menyebabkan investor menghentikan pendanaan.
Selain itu, pemerintah India telah melarang aplikasi China dengan alasan masalah keamanan nasional tetapi tanpa menunjukkan bukti apa pun dari klaim tersebut. Sejauh ini India telah melarang lebih dari 170 aplikasi, seperti Aliexpress, PUBG Mobile, CamScanner, dan lain-lain.
Dengan investor menghadapi beberapa masalah dengan regulasi di India, mereka mencari alternatif. Indonesia menjadi pilihan utama.
Berdasarkan laporan laman Financial Times, Shunwei Capital, diluncurkan oleh para pendiri pembuat ponsel Xiaomi, dan BAce Capital, yang didukung oleh raksasa fintech Ant Group, bakal putar stir dari India ke Indonesia.
Tuck Lye Koh, salah satu pendiri Shunwei, mengatakan pihaknya berencana membuat lebih banyak kesepakatan di Indonesia, dan menegaskan pihaknya tidak melakukan investasi baru di India untuk saat ini. Mereka hanya akan fokus pada pengelolaan portofolio yang ada.
Salah satu sumber yang mengetahui rencana BAce Capital juga membenarkan peralihan tersebut. Tetapi dia menambahkan bahwa perusahaan tersebut akan kurang aktif di Indonesia, karena pasarnya kurang berkembang.
Namun pemodal ventura China terkemuka lainnya menegaskan bahwa Indonesia adalah satu-satunya pasar di Asia Tenggara yang memerlukan perhatian serius setelah India tutup.
Pasalnya Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia. Selain itu memiliki jumlah perusahaan rintisan bernilai miliaran dolar dan terbesar di Asia Tenggara.
Bahkan perusahaan teknologi global dari Facebook, PayPal hingga Google telah berinvestasi di Indonesia tahun ini.
Menurut laporan tahunan ekonomi digital Asia Tenggara oleh Google, Temasek dan Bain & Company, investasi di sektor teknologi di Indonesia pada paruh pertama tahun 2020 mencapai USD 2,8 miliar, meningkat 55% pada periode yang sama pada 2019.
sumber:detik.com – PT Solid Gold
Baca Juga :
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok
PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020
No comments: