Pemerintah, OJK dan BI Terus Koordinasi Jaga Stabilitas Ekonomi
Menteri Keuangan (Menkeu) M. Chatib Basri menegaskan bahwa pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) terus melakukan koordinasi untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional yang akhir-akhir ini menghadapi gejolak. “Kita antisipasi situasi yang ada, komunikasi sudah bagus dan kita tukar menukar info supaya view-nya sama,” kata Menkeu, Rabu (21/8) malam.
Menkeu juga menyampaikan bahwa situasi yang dihadapi saat ini berbeda dengan krisis pada tahun 2008 atau 1998 lalu. Namun demikian, Pemerintah tetap akan menyiapkan antisipasi berupa paket kebijakan ekonomi untuk menekan defisit transaksi berjalan dan menjaga pertumbuhan ekonomi. "Fokus kita sekarang stabilisasi sambil pertahankan pertumbuhan ekonomi di level yang dimungkinkan dan mengatasi defisit transaksi berjalan. Kalau kita address semua isu, market lihat pemerintah dan BI tidak fokus," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan bahwa koordinasi dengan pemerintah akan terus dilakukan untuk merespons kondisi perekonomian terkini dan menjaga stabilitas ekonomi dengan menjaga momentum pertumbuhan. "BI terus berkomitmen dengan pemerintah dan OJK untuk merespons perkembangan yang ada, karena kita sama-sama tahu bahwa faktor eksternal, terutama kebijakan stimulus AS (Amerika Serikat) kita waspadai, serta kondisi internal di neraca pembayaran, karena defisit transaksi berjalan," ungkap Gubernur BI.
BI, lanjutnya, akan berupaya menjaga stabilitas sistem keuangan dengan menjaga fundamental nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta melakukan intervensi pembelian surat utang negara di pasar sekunder. "Kita akan menjaga agar nilai tukar rupiah itu untuk terwujudnya neraca pembayaran Indonesia yang lebihsehat. BI juga terus merespon dengan instrumen yang dimiliki dalam bentuk berbagai bauran kebijakan, termasuk kebijakan makro prudensial," ujarnya.(nic)
baca Disclaimer
Menkeu juga menyampaikan bahwa situasi yang dihadapi saat ini berbeda dengan krisis pada tahun 2008 atau 1998 lalu. Namun demikian, Pemerintah tetap akan menyiapkan antisipasi berupa paket kebijakan ekonomi untuk menekan defisit transaksi berjalan dan menjaga pertumbuhan ekonomi. "Fokus kita sekarang stabilisasi sambil pertahankan pertumbuhan ekonomi di level yang dimungkinkan dan mengatasi defisit transaksi berjalan. Kalau kita address semua isu, market lihat pemerintah dan BI tidak fokus," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan bahwa koordinasi dengan pemerintah akan terus dilakukan untuk merespons kondisi perekonomian terkini dan menjaga stabilitas ekonomi dengan menjaga momentum pertumbuhan. "BI terus berkomitmen dengan pemerintah dan OJK untuk merespons perkembangan yang ada, karena kita sama-sama tahu bahwa faktor eksternal, terutama kebijakan stimulus AS (Amerika Serikat) kita waspadai, serta kondisi internal di neraca pembayaran, karena defisit transaksi berjalan," ungkap Gubernur BI.
BI, lanjutnya, akan berupaya menjaga stabilitas sistem keuangan dengan menjaga fundamental nilai tukar rupiah terhadap dolar AS serta melakukan intervensi pembelian surat utang negara di pasar sekunder. "Kita akan menjaga agar nilai tukar rupiah itu untuk terwujudnya neraca pembayaran Indonesia yang lebihsehat. BI juga terus merespon dengan instrumen yang dimiliki dalam bentuk berbagai bauran kebijakan, termasuk kebijakan makro prudensial," ujarnya.(nic)
baca Disclaimer
Pemerintah, OJK dan BI Terus Koordinasi Jaga Stabilitas Ekonomi
Reviewed by sgbsemarang
on
18:22
Rating:
No comments: