Minyak WTI Dekati 4 Bulan Terendahnya Pasca Turunnya Brent Dibawah $ 50
Minyak West Texas Intermediate berjangka sedikit berubah setelah turun 4,1 persen kemarin. Iran dapat meningkatkan produksi dengan 500.000 barel per hari dalam seminggu saat sanksinya berakhir, menurut the state-run Islamic Republic News Agency. Sebuah indeks pabrik swasta Cina yang dirilis minggu ini turun ke level terendahnya dua tahun pada bulan Juli kemarin, sementara indeks resminya pada hari Sabtu lalu turun ke posisi terendahnya dalam lima bulan.
Minyak turun ke bear market pada bulan lalu, bergabung dengan gejolak yang lebih luas dalam komoditas di tengah meningkatnya persediaan dan tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di China. Negara-negara Asia pada bulan Juni lalu memperoleh kembali statusnya dari AS sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia. penurunan mungkin masih berlanjut pada kilang AS, yang ternyata merubah catatan jumlah minyak mentah menjadi bensin selama bulan Juli, yang biasanya akan lebih lambat dari bulan Agustus sampai Oktober untuk perawatan.
Minyak WTI untuk pengiriman September naik 20 sen menjadi $ 45,37 per barel pada E-trading di New York Mercantile Exchange pukul 7:45 paagi waktu Singapura. Kontraknya turun $ 1.95 ke $ 45,17 pada hari Senin kemarin, penutupan terendah sejak 19 Maret. Volume semua minyak berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 70 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga tersebut telah mengalami penurunan 15 persen pada tahun ini.
Minyak Brent untuk pengiriman bulan September turun $ 2,69, atau 5,2 persen, ke $ 49,52 per barel di London-based ICE Futures Europe exchange pada hari Senin, penutupan terendah sejak 29 Januari silam. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi dengan premi sebesar $ 4,35 untuk WTI.
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Minyak WTI Dekati 4 Bulan Terendahnya Pasca Turunnya Brent Dibawah $ 50
Reviewed by sgbsemarang
on
19:19
Rating:
No comments: