KADO UNTUK BAPAK
PT.SolidGoldSemarang~Masih jelas melekat dipikiranku satu tahun silam, keirianku merubah segalanya.Merubah tujuan hidupku. Gara-gara sebuah gantungan seragam sekolah kedinasan yang ada diruang keluarga. Ketika melihat gantungan seragam itu , orang tuaku selalu berkata " orang tua mana yang tidak bangga punya anak yang langsung jadi pegawai ". Mungkin karena emosiku yang masih labil pada saat itu, aku lantang berkata pada kedua orang tuaku "tahun depan, putri pakai seragam itu. Lihat aja !" ucapanku kepada orang tuaku bukan sebatas dibibir saja, aku tunjukkan keseriusan dan niatku.
###
Beberapa bulan kemudian, aku mengurus syarat-syarat pendaftaran. Ditengah kesibukan kuliahku, aku selalu meluangkan waktu untuk mencari informasi tentang pendaftaran sekolah dinas itu. Setelah melewati tes tahap pertama dan kedua yaitu tentang test psikologi dan tes kesehatan, aku lanjut ke tes tahap ketiga yaitu tes kesemaptaan, dalam tes ini dibutuhkan kekuatan fisik dan olahraga. Perlu kamu tahu, bahwa aku?? Aku sama sekali nggak bisa olahraga...aku sampai diajarin olahraga lari sama pacar kakakku, aku berlatih lari setiap pagi ketika minggu tenang sebelum ujian semester. Kebetulan aku duduk dibangku kuliah selama satu tahun belakangan ini. Kini aku duduk dibangku semester 2 disalah salah satu universitas unggulan didaerah Yogyakarta. Aku mengambil jurusan ilmu keperawatan gigi diuniversitas tersebut.
Menghabiskan waktu minggu tenang ujian semester 2 ini, aku terus berlatih kesemaptaan. Huft...setiap pagi lari pagi, mengelilingi alun-alun kota. Baru 2 putaran saja aku sudah menyerah.
“ ayo dek,semangat! Lari lagi ! “ perintah pacar kakakku kala itu.
“ udah mas,udah capek. Besok lagi aja ya...” bujuk rayuku menolak perintahnya.
“ kamu emang nggak ada semangat latihan ya....? Mas capek nemenin kamu latihan tiap hari karena nggak pernah ada perkembangannya. “ucap Mas Antok kala itu. Sungguh terasa nggak enak didengar telingaku. Panas rasanya mendengar kalimat seperti itu.
Bayangkan saja, aku sampai diprediksi gagal untuk tes kesemaptaan oleh Mas Antok. Terasa sungguh menyakitkan diprediksi gagal . Aku down kala itu, luntur sudah semangatku ketika itu. Jujur saja, aku memang paling lemah dalam olahraga lari, aku lebih baik disuruh olahraga shit up atau push up puluhan kali, daripada disuruh olahraga lari.
###
Ketika test kesemaptaan tiba. Kamu tahu dari 8 orang cewek yang tersisa dari kabupatenku, aku urutan ke3 terakhir dari belakang..memalukan ya...?Setelah tes kesemamptaan selesai,orang tuaku menanyakan bagaimana kondisi tes kesemaptaan yang telah aku jalani tadi.
“Gimana nduk? Larinya dapet berapa tadi ? “ tanya bapakku ketika dalam perjalanan pulang dari tempat tes kesemaptaku.
“ Jangan dibahas,pak. Putri lagi suntuk, besok aja nanyanya. Kalau emang rejekinya disini, pasti besok keterima kok. Kalau bukan rejekinya, ya mau gimana lagi. “
Aku hanya bisa pasrah dan tawakal kepada Tuhan waktu itu. Aku menerima apapun keputusan atau hasilnya kelak. Pengumuman tes selalu melalui sms yang dikirim oleh BKD masing-masing kabupaten. Pada hari itu,teman seperjuanganku yang bernama Dewi.memberi kabar bahwa dia mendapat sms telah lolos tes kesemaptaan dan lanjut tahap berikutnya. Sedangkan aku?? Aku sama sekali tidak mendapat sms . Kamu tahu, aku menangis sambil menutup pintu kamarku rapat-rapat. Jujur saja aku kecewa pada waktu itu.
Ternyata dugaanku salah, beberapa jam kemudian ibu memberi kabar bahwa beliau mendapat sms dari BKD yang mengatakan bahwa aku lolos tes tahap berikutnya. Alhamdulillah ya Allah, aku sujud syukur pada saat itu. Aku memeluk ibuku erat dan berkata "ibu....putri lolos !! yeah...".
Air mataku adalah air mata bahagia kala itu. Aku lanjut tes berikutnya,yaitu tes akademik. Tak ada waktu untuk belajar tes akademik,karena jadwalnya bentrok dengan ujian semesterku. Akupun meminta bantuan kepada salah seorang temanku yang telah menjadi seorang praja di sekolah kedinasan tersebut. Namanya syafarina, dia menyuruhku untuk membeli buku CPNS. Akupun menurutinya dan mempelajari kumpulan-kumpulan soal CPNS.
###
Ketika hari tes itu tiba, aku diantar oleh bapakku keSemarang untuk mengikuti tes akademik. Kebetulan tes itu bersamaan dengan bulan puasa. Sesampainya dihotel, aku masih ingat betul, kala itu bapakku bertanya "mau buka pake apa nduk?",
“ apa aja pak, yang penting bisa buat buka “ jawabku kala itu.
Kebetulan karena bapakku menyetir mobil, beliau tidak berpuasa. Ketika bapakku kembali selepas membelikanku makan untuk berbuka puasa. Aku melihat keringat deras muncul dari badan bapakku. Aku khawatir penyakit bapakku kambuh lagi,ternyata kekhawatiranku terjawab sudah.
“ Bapak, kenapa ?” tanyaku takkala bapakku mulai sesak nafas. Aku bingung.harus berbuat apa pada saat itu. Pikiranku terfokus pada bapakku, aku sudah tidak memikirkan apa yang terjadi pada tes akademik besok,yang lebih penting buatku pada saat itu adalah bapakku sehat dan tidak terjadi apapun.
Akupun dengan segera menghubungi kerabat-kerabatku yang ada diSemarang. Tahu sendiri kota Semarang macetnya seperti apa, apalagi pada saat itu sedang bulan puasa.Kerabat-kerabatku datang ketika buka puasa telah usai. Mereka merawat bapakku kala itu..thanks so much,Putri nggak bisa membayangkan apabila tidak ada kalian apa jadinya Putri dan bapak pada saat itu. Bapakku menolak untuk dirujuk kerumah sakit dengan alasan ingin mengantarku mengikuti tes akademik esok hari. Bapakku selalu berkata "bapak ingin melihat kamu sukses. " Kata-kata itu yang selalu muncul dimemori otakku. Ketika aku mengerjakan soal akademikpun, ucapan bapakkulah yang selalu memotivasi aku untuk bisa mengerjakan soal dengan baik. Tak terasa,mungkin karena saking terharunya, aku meneteskan air mata ketika mengerjakan soal tes.
###
Pengumuman tes akademikpun datang, pikiranku kacau pada hari itu. Menurutku ini adalah final,karena setelah lolos tes akademik,aku meluncur keJatinangor untuk menjalankan tes pantukhir. Karena 80% orang yang lolos tes akademik pasti lolos tes pantukhir. Betapa bahagianya ketika mendengar kabar dari orang tuaku takkala mendengar kabar bahwa aku diterima,aku sujud syukur pada saat itu. Ternyata pengorbanaku dan orang tuaku begitu besarnya.sungguh indah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Sebelum berangkat ke jatinangor, Jawa Barat, aku berkonsultasi dengan guru BK dikampusku dulu. Aku konsultasi masalah kuliahku selama satu tahun ini. Kini tak terasa aku menginjak semester ke3.
“ gimana dik, apa yang bisa saya bantu ?” tanya Bu Catur kala itu. Pada saat itu, aku berada diruang BK berdua dengan Bu Catur.
“ Maaf bu, sebelumnya. Saya mau konsultasi masalah kuliah saya. Saya lolos tes akademik disalah satu sekolah kedinasan bu. Lusa saya harus berangkat ke Jatinangor, untuk melaksanakan tes pantukhir, tes tahap terakhir. Saya harus meninggalkan kuliah saya untuk satu minggu kedepan. S aya ingin mengajukan cuti kuliah bu.”
“ cuti kuliah? Ini kan baru semester 3 awal, kenapa mengajukan cuti ? apakah kamu bahwa prodi kesehatan tidak bisa mengajukan cuti. ”
“ saya tahu bu, prodi kesehatan tidak bisa mengajukan cuti, tapi permasalahnnya saya harus meninggalkan kuliah saya untuk sepuluh hari kedepan. “
“ gini aja, nanti saya coba konsultasikan masalahmu kerektor dan mengajukan surat ijin tidak mengikuti kuliah. Saya tidak bisa janji kekamu,hal ini disetujui oleh Rektor. Karena setahu saya, yang diijinkan tidak mengikuti perkuliahan adalah karena alesan sakit atau tugas belajar dari universitas. O..iya, setahu saya, kamu mendapat beasiswa terikat kontrak 4 tahun. Lalu bagaimana kelanjutan dari beasiswa itu, jika nantinya kamu diterima disekolah dinas itu? Apa boleh mencabut beasiswanya? “
“ boleh bu, asalkan ada surat pengunduran dirinya.”
“ mm...lalu,apa uang beasiswanya tidak dikembalikan ?”
Pertanyaan Bu Catur, membuatku terdiam. Sorot matanya menatapku tajam penuh makna.
“ setahu saya tidak bu.”
“ o..iya...kamu bayar berapa buat masuk kesana ? karena denger-denger si, sekolah kedinasan itu uang masuknya gedhe banget. “
Jelb ....kata kata Bu Catur bener bener menyakitkan hatiku. Apa dia sadar dengan perkataan yang baru saja dia lontarkan kepadaku. Kalimat itu, ada sedikit unsur penghinaan. Bayangkan saja, aku dikira membayar untuk masuk sekolah kedinasan. Dia itu bodoh atau apa ? Pakai uang apa aku membayarnya ? Sedangkan aku sendiri adalah penerima beasiswa bidik misi.
“ Maaf bu, saya tidak melakukan hal bodoh seperti yang ibu pikirkan. Cukup sekian konsultasi saya pada hari ini. Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk saya hari ini. “ ucapku tegas. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku meninggalkan ruang konsultasi itu dengan rasa sakit yang ada dihatiku karena perkataan yang telah dilontarkan oleh dosenku sendiri.
Ya Allah....ampuni dia dan perkataannya. Bagaimanapun keadaanya, dia adalah dosenku yang pernah memberi ilmu kepadaku selama satu tahun aku bersekolah disana. Tanpa pikir panjang, akupun melepas kuliahku tanpa keterangan.
###
Akhirnya hari yang ditunggu tiba, hari keberangkatanku menempuh tes tahap terakhir. Aku pergi ke Jatinangor membawa doa dari kedua orang tuaku untuk keberhasilanku kelak. Yeah...setelah kurang lebih mengikuti serangkaian tes pantukhir,pengumumanpun tiba.
Kala itu kami peserta tes pantukhir, dibariskan dilapangan parade kampus. Cuacanya sungguh tidak bersahabat, panas terik matahari membakar keringatku. Para panitia tes pantukhir mulai mendekati barisan. Aturan mainnya adalah, peserta yang tidak lolos tes pantukhir, akan dibawa oleh panitia . Kala itu, kami diperintahkan untuk menundukkan kepala. Aku sempat dag dig dug, takkala mendengar suara yang berbisik “ maaf ya dik, kamu tidak lolos “. Aku menegakkan kepaku, dan menoleh kesumber suara. Ternyata teman seperjuanganku tidak lolos. Terharu rasanya, kenapa ada yang dipulangkan padahal sudah sampai pada tahap ini.
Ada 2 orang dari provinsiku yang dipulangkan dan dikembalikan kedaerah pendaftaran atau asal kabupatennya masing-masing. Aku lolos bersama Randi. Teman seperjuanganku dari kabupaten yang sama. Kebetulan aku dan Randi satu angkatan, sama-sama angkatan 2011. Dulu Randi pernah daftar dan gagal pada tes akademik. Sedangkan aku ,baru pertama kali daftar dan akhirnya lolos juga. Alhamdulillah ya Allah.... Puji syukur kupersembahkan kepadamu.
###
Satu bulan kemudian, aku dikukuhkan sebagai Muda Wanita Praja Angkatan 23. Orang tuaku datang pada upacara pengukuhanku. Aku berhasil membuat kedua orang tuaku bangga dengan seragam yang aku kenakan sekarang. Orang tuaku sampai menangis bahagia melihat perubahan hidupku sekarang. Sukses?? Yeah... itu adalah anggapan orang tentang kehidupanku sekarang. Aku tak pernah menyesal meninggalkan universitasku dulu. Universitas unggulan yang ada dinegaraku. Karena sekarang aku jauh lebih bisa mewujudkan keinginanku dan membuat kedua orang tuaku bangga. “ Aku bisa karena aku mampu dan aku mau “. Itu adalah moto hidupku selama ini.
Sekarang sudah hampir setengah tahun,aku bersekolah disini. Aku menemukan apa yang kucari disini, daridulu aku memang ingin sekali bersekolah ditempat yang ada asramanya dan kedinasan. Disini aku dilatih mental dan disiplinku. Aku yang manja berubah menjadi wanita tangguh dan mandiri. Yeah..itulah yang diinginkan oleh orang tuaku. Aku tak akan pernah melupakan ilmu yang aku dapat diuniversitasku dulu, jika Tuhan memberiku kesempatan, aku akan menyelesaikan S2 ku, dan kembali ke universitasku dulu. Universitas unggulan dan nomer satu. Aku mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendorongku untuk bisa melangkah samapi keposisi ini. Untuk dosen-dosenku dulu, kalian adalah dosen terbaik dan pilihan. Aku beruntung karena pernah menuntut ilmu kepada kalian. Terimakasih karena telah mendidikku, buat para sahabatku terimakasih karena telah medorongku dan memberiku semangat setiap hari, dan untuk pacarku tersayang, adi setiajaya, terimakasih untuk kesetiaanya selama ini sama aku. Aku menyayangimu selalu.
Pada bulan ini,bapakku tersayang ulang tahun. Ini merupakan kado terindah untuk bapakku tersayang. Aku wujudkan mimpi kalian dan menepati janjiku. Putri sayang dan menghormati bapak dan ibu selalu. Terimakasih karena telah mendidikku selama ini. Ini merupakah kisah inspiratif untuk kalian. Jangan pernah menyerah untuk wujudkan mimpi kalian, buat bangga orang tua kalian. Jangan dengarkan kata orang yang akan menghancurkan semangat kalian untuk meraih mimpi. Yakinlah kalau kalian bisa mewujudkan mimpi.
# Kado untuk Bapak #
baca Disclaimer
###
Beberapa bulan kemudian, aku mengurus syarat-syarat pendaftaran. Ditengah kesibukan kuliahku, aku selalu meluangkan waktu untuk mencari informasi tentang pendaftaran sekolah dinas itu. Setelah melewati tes tahap pertama dan kedua yaitu tentang test psikologi dan tes kesehatan, aku lanjut ke tes tahap ketiga yaitu tes kesemaptaan, dalam tes ini dibutuhkan kekuatan fisik dan olahraga. Perlu kamu tahu, bahwa aku?? Aku sama sekali nggak bisa olahraga...aku sampai diajarin olahraga lari sama pacar kakakku, aku berlatih lari setiap pagi ketika minggu tenang sebelum ujian semester. Kebetulan aku duduk dibangku kuliah selama satu tahun belakangan ini. Kini aku duduk dibangku semester 2 disalah salah satu universitas unggulan didaerah Yogyakarta. Aku mengambil jurusan ilmu keperawatan gigi diuniversitas tersebut.
Menghabiskan waktu minggu tenang ujian semester 2 ini, aku terus berlatih kesemaptaan. Huft...setiap pagi lari pagi, mengelilingi alun-alun kota. Baru 2 putaran saja aku sudah menyerah.
“ ayo dek,semangat! Lari lagi ! “ perintah pacar kakakku kala itu.
“ udah mas,udah capek. Besok lagi aja ya...” bujuk rayuku menolak perintahnya.
“ kamu emang nggak ada semangat latihan ya....? Mas capek nemenin kamu latihan tiap hari karena nggak pernah ada perkembangannya. “ucap Mas Antok kala itu. Sungguh terasa nggak enak didengar telingaku. Panas rasanya mendengar kalimat seperti itu.
Bayangkan saja, aku sampai diprediksi gagal untuk tes kesemaptaan oleh Mas Antok. Terasa sungguh menyakitkan diprediksi gagal . Aku down kala itu, luntur sudah semangatku ketika itu. Jujur saja, aku memang paling lemah dalam olahraga lari, aku lebih baik disuruh olahraga shit up atau push up puluhan kali, daripada disuruh olahraga lari.
###
Ketika test kesemaptaan tiba. Kamu tahu dari 8 orang cewek yang tersisa dari kabupatenku, aku urutan ke3 terakhir dari belakang..memalukan ya...?Setelah tes kesemamptaan selesai,orang tuaku menanyakan bagaimana kondisi tes kesemaptaan yang telah aku jalani tadi.
“Gimana nduk? Larinya dapet berapa tadi ? “ tanya bapakku ketika dalam perjalanan pulang dari tempat tes kesemaptaku.
“ Jangan dibahas,pak. Putri lagi suntuk, besok aja nanyanya. Kalau emang rejekinya disini, pasti besok keterima kok. Kalau bukan rejekinya, ya mau gimana lagi. “
Aku hanya bisa pasrah dan tawakal kepada Tuhan waktu itu. Aku menerima apapun keputusan atau hasilnya kelak. Pengumuman tes selalu melalui sms yang dikirim oleh BKD masing-masing kabupaten. Pada hari itu,teman seperjuanganku yang bernama Dewi.memberi kabar bahwa dia mendapat sms telah lolos tes kesemaptaan dan lanjut tahap berikutnya. Sedangkan aku?? Aku sama sekali tidak mendapat sms . Kamu tahu, aku menangis sambil menutup pintu kamarku rapat-rapat. Jujur saja aku kecewa pada waktu itu.
Ternyata dugaanku salah, beberapa jam kemudian ibu memberi kabar bahwa beliau mendapat sms dari BKD yang mengatakan bahwa aku lolos tes tahap berikutnya. Alhamdulillah ya Allah, aku sujud syukur pada saat itu. Aku memeluk ibuku erat dan berkata "ibu....putri lolos !! yeah...".
Air mataku adalah air mata bahagia kala itu. Aku lanjut tes berikutnya,yaitu tes akademik. Tak ada waktu untuk belajar tes akademik,karena jadwalnya bentrok dengan ujian semesterku. Akupun meminta bantuan kepada salah seorang temanku yang telah menjadi seorang praja di sekolah kedinasan tersebut. Namanya syafarina, dia menyuruhku untuk membeli buku CPNS. Akupun menurutinya dan mempelajari kumpulan-kumpulan soal CPNS.
###
Ketika hari tes itu tiba, aku diantar oleh bapakku keSemarang untuk mengikuti tes akademik. Kebetulan tes itu bersamaan dengan bulan puasa. Sesampainya dihotel, aku masih ingat betul, kala itu bapakku bertanya "mau buka pake apa nduk?",
“ apa aja pak, yang penting bisa buat buka “ jawabku kala itu.
Kebetulan karena bapakku menyetir mobil, beliau tidak berpuasa. Ketika bapakku kembali selepas membelikanku makan untuk berbuka puasa. Aku melihat keringat deras muncul dari badan bapakku. Aku khawatir penyakit bapakku kambuh lagi,ternyata kekhawatiranku terjawab sudah.
“ Bapak, kenapa ?” tanyaku takkala bapakku mulai sesak nafas. Aku bingung.harus berbuat apa pada saat itu. Pikiranku terfokus pada bapakku, aku sudah tidak memikirkan apa yang terjadi pada tes akademik besok,yang lebih penting buatku pada saat itu adalah bapakku sehat dan tidak terjadi apapun.
Akupun dengan segera menghubungi kerabat-kerabatku yang ada diSemarang. Tahu sendiri kota Semarang macetnya seperti apa, apalagi pada saat itu sedang bulan puasa.Kerabat-kerabatku datang ketika buka puasa telah usai. Mereka merawat bapakku kala itu..thanks so much,Putri nggak bisa membayangkan apabila tidak ada kalian apa jadinya Putri dan bapak pada saat itu. Bapakku menolak untuk dirujuk kerumah sakit dengan alasan ingin mengantarku mengikuti tes akademik esok hari. Bapakku selalu berkata "bapak ingin melihat kamu sukses. " Kata-kata itu yang selalu muncul dimemori otakku. Ketika aku mengerjakan soal akademikpun, ucapan bapakkulah yang selalu memotivasi aku untuk bisa mengerjakan soal dengan baik. Tak terasa,mungkin karena saking terharunya, aku meneteskan air mata ketika mengerjakan soal tes.
###
Pengumuman tes akademikpun datang, pikiranku kacau pada hari itu. Menurutku ini adalah final,karena setelah lolos tes akademik,aku meluncur keJatinangor untuk menjalankan tes pantukhir. Karena 80% orang yang lolos tes akademik pasti lolos tes pantukhir. Betapa bahagianya ketika mendengar kabar dari orang tuaku takkala mendengar kabar bahwa aku diterima,aku sujud syukur pada saat itu. Ternyata pengorbanaku dan orang tuaku begitu besarnya.sungguh indah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Sebelum berangkat ke jatinangor, Jawa Barat, aku berkonsultasi dengan guru BK dikampusku dulu. Aku konsultasi masalah kuliahku selama satu tahun ini. Kini tak terasa aku menginjak semester ke3.
“ gimana dik, apa yang bisa saya bantu ?” tanya Bu Catur kala itu. Pada saat itu, aku berada diruang BK berdua dengan Bu Catur.
“ Maaf bu, sebelumnya. Saya mau konsultasi masalah kuliah saya. Saya lolos tes akademik disalah satu sekolah kedinasan bu. Lusa saya harus berangkat ke Jatinangor, untuk melaksanakan tes pantukhir, tes tahap terakhir. Saya harus meninggalkan kuliah saya untuk satu minggu kedepan. S aya ingin mengajukan cuti kuliah bu.”
“ cuti kuliah? Ini kan baru semester 3 awal, kenapa mengajukan cuti ? apakah kamu bahwa prodi kesehatan tidak bisa mengajukan cuti. ”
“ saya tahu bu, prodi kesehatan tidak bisa mengajukan cuti, tapi permasalahnnya saya harus meninggalkan kuliah saya untuk sepuluh hari kedepan. “
“ gini aja, nanti saya coba konsultasikan masalahmu kerektor dan mengajukan surat ijin tidak mengikuti kuliah. Saya tidak bisa janji kekamu,hal ini disetujui oleh Rektor. Karena setahu saya, yang diijinkan tidak mengikuti perkuliahan adalah karena alesan sakit atau tugas belajar dari universitas. O..iya, setahu saya, kamu mendapat beasiswa terikat kontrak 4 tahun. Lalu bagaimana kelanjutan dari beasiswa itu, jika nantinya kamu diterima disekolah dinas itu? Apa boleh mencabut beasiswanya? “
“ boleh bu, asalkan ada surat pengunduran dirinya.”
“ mm...lalu,apa uang beasiswanya tidak dikembalikan ?”
Pertanyaan Bu Catur, membuatku terdiam. Sorot matanya menatapku tajam penuh makna.
“ setahu saya tidak bu.”
“ o..iya...kamu bayar berapa buat masuk kesana ? karena denger-denger si, sekolah kedinasan itu uang masuknya gedhe banget. “
Jelb ....kata kata Bu Catur bener bener menyakitkan hatiku. Apa dia sadar dengan perkataan yang baru saja dia lontarkan kepadaku. Kalimat itu, ada sedikit unsur penghinaan. Bayangkan saja, aku dikira membayar untuk masuk sekolah kedinasan. Dia itu bodoh atau apa ? Pakai uang apa aku membayarnya ? Sedangkan aku sendiri adalah penerima beasiswa bidik misi.
“ Maaf bu, saya tidak melakukan hal bodoh seperti yang ibu pikirkan. Cukup sekian konsultasi saya pada hari ini. Terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk saya hari ini. “ ucapku tegas. Tanpa mengurangi rasa hormat, aku meninggalkan ruang konsultasi itu dengan rasa sakit yang ada dihatiku karena perkataan yang telah dilontarkan oleh dosenku sendiri.
Ya Allah....ampuni dia dan perkataannya. Bagaimanapun keadaanya, dia adalah dosenku yang pernah memberi ilmu kepadaku selama satu tahun aku bersekolah disana. Tanpa pikir panjang, akupun melepas kuliahku tanpa keterangan.
###
Akhirnya hari yang ditunggu tiba, hari keberangkatanku menempuh tes tahap terakhir. Aku pergi ke Jatinangor membawa doa dari kedua orang tuaku untuk keberhasilanku kelak. Yeah...setelah kurang lebih mengikuti serangkaian tes pantukhir,pengumumanpun tiba.
Kala itu kami peserta tes pantukhir, dibariskan dilapangan parade kampus. Cuacanya sungguh tidak bersahabat, panas terik matahari membakar keringatku. Para panitia tes pantukhir mulai mendekati barisan. Aturan mainnya adalah, peserta yang tidak lolos tes pantukhir, akan dibawa oleh panitia . Kala itu, kami diperintahkan untuk menundukkan kepala. Aku sempat dag dig dug, takkala mendengar suara yang berbisik “ maaf ya dik, kamu tidak lolos “. Aku menegakkan kepaku, dan menoleh kesumber suara. Ternyata teman seperjuanganku tidak lolos. Terharu rasanya, kenapa ada yang dipulangkan padahal sudah sampai pada tahap ini.
Ada 2 orang dari provinsiku yang dipulangkan dan dikembalikan kedaerah pendaftaran atau asal kabupatennya masing-masing. Aku lolos bersama Randi. Teman seperjuanganku dari kabupaten yang sama. Kebetulan aku dan Randi satu angkatan, sama-sama angkatan 2011. Dulu Randi pernah daftar dan gagal pada tes akademik. Sedangkan aku ,baru pertama kali daftar dan akhirnya lolos juga. Alhamdulillah ya Allah.... Puji syukur kupersembahkan kepadamu.
###
Satu bulan kemudian, aku dikukuhkan sebagai Muda Wanita Praja Angkatan 23. Orang tuaku datang pada upacara pengukuhanku. Aku berhasil membuat kedua orang tuaku bangga dengan seragam yang aku kenakan sekarang. Orang tuaku sampai menangis bahagia melihat perubahan hidupku sekarang. Sukses?? Yeah... itu adalah anggapan orang tentang kehidupanku sekarang. Aku tak pernah menyesal meninggalkan universitasku dulu. Universitas unggulan yang ada dinegaraku. Karena sekarang aku jauh lebih bisa mewujudkan keinginanku dan membuat kedua orang tuaku bangga. “ Aku bisa karena aku mampu dan aku mau “. Itu adalah moto hidupku selama ini.
Sekarang sudah hampir setengah tahun,aku bersekolah disini. Aku menemukan apa yang kucari disini, daridulu aku memang ingin sekali bersekolah ditempat yang ada asramanya dan kedinasan. Disini aku dilatih mental dan disiplinku. Aku yang manja berubah menjadi wanita tangguh dan mandiri. Yeah..itulah yang diinginkan oleh orang tuaku. Aku tak akan pernah melupakan ilmu yang aku dapat diuniversitasku dulu, jika Tuhan memberiku kesempatan, aku akan menyelesaikan S2 ku, dan kembali ke universitasku dulu. Universitas unggulan dan nomer satu. Aku mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendorongku untuk bisa melangkah samapi keposisi ini. Untuk dosen-dosenku dulu, kalian adalah dosen terbaik dan pilihan. Aku beruntung karena pernah menuntut ilmu kepada kalian. Terimakasih karena telah mendidikku, buat para sahabatku terimakasih karena telah medorongku dan memberiku semangat setiap hari, dan untuk pacarku tersayang, adi setiajaya, terimakasih untuk kesetiaanya selama ini sama aku. Aku menyayangimu selalu.
Pada bulan ini,bapakku tersayang ulang tahun. Ini merupakan kado terindah untuk bapakku tersayang. Aku wujudkan mimpi kalian dan menepati janjiku. Putri sayang dan menghormati bapak dan ibu selalu. Terimakasih karena telah mendidikku selama ini. Ini merupakah kisah inspiratif untuk kalian. Jangan pernah menyerah untuk wujudkan mimpi kalian, buat bangga orang tua kalian. Jangan dengarkan kata orang yang akan menghancurkan semangat kalian untuk meraih mimpi. Yakinlah kalau kalian bisa mewujudkan mimpi.
# Kado untuk Bapak #
baca Disclaimer
KADO UNTUK BAPAK
Reviewed by sgbsemarang
on
20:00
Rating:
No comments: