Ditengah Kekhawatiran Reli, Indeks Berjangka China Turun

SOLID GOLD BERJANGKA --Indeks saham berjangka China turun ditengah Indeks acuan ini ke level tertinggi 19 bulan mungkin relatif berlebihan terhadap prospek perekonomian.

Kontrak pada Indeks CSI 300 berakhir pada November, kontrak paling aktif, turun 0,3% menjadi 2,506.40 pada 09:20 pagi. China Railway Construction Corp dapat maju setelah perusahaan tersebut memenangkan tender untuk membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi di Meksiko.

Indeks Shanghai Composite naik 0,4% menjadi 2,430.03 kemarin, yang tertinggi sejak 8 Februari 2013, terkait optimisme atas prospek untuk reformasi perusahaan milik negara dibayangi laporan yang menunjukkan perlambatan dalam industri manufaktur dan jasa.

Indeks Shanghai telah reli 22% dari level terendah di tahun ini pada bulan Januari, ditopang oleh spekulasi pemerintah yang akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk mendukung perekonomian dan seiring dana yang mengalir ke saham sebelum dimulainya link pertukaran dengan Hong Kong. Ini senilai 8,9 kali 12 bulan diproyeksikan laba, merupakan tertinggi sejak Juni 2013, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Indeks 14-day relative strength, mengukur seberapa cepat harga telah menlamai kenaikan dan penurunann selama periode waktu tertentu, berada di angka 68,3 kemarin. Angka diatas 70 mengindikasikan harga mungkin siap untuk jatuh.

Indeks Hang Seng China Enterprises Hong Kong turun 0,9% menjadi 10,660.24 kemarin. Indeks CSI 300 naik 0,2%. Indeks Hang Seng turun 0,3%. Indeks Bloomberg China-US Equity melemah 1,3% di New York.

Saham perusahaan kereta api mungkin aktif. China Railway Construction memimpin kelompok yang memenangkan tawaran untuk membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi senilai $ 4.3 miliar di Meksiko tengah, menandai investasi besar pertama dalam bidang transportasi oleh perusahaan China di negara tersebut. Perusahaan yang berbasis di Beijing mengatakan akan beralih ke Ekspor-Impor Bank of China untuk membantu membiayai nya sebesar $ 2,9.(yds)

Sumber: Bloomberg

baca Disclaimer