Jalan-Jalan di Semarang




Siapa bilang Semarang tidak memiliki tempat wisata? Walaupun belum bisa menandingi Jogjakarta, Semarang ternyata memiliki beragam objek yang menawan. Mulai dari wisata malam, outbond, kuliner dsb. Berikut ada beberapa tempat wisata di Semarang yang bisa membantu Anda menjelajahi kota Semarang. Jika anda berkunjung ke Ibukota Jawa Tengah, pastikan anda mampir di sana.

   

    MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah)
MAJT terletak di jl. Gajah Raya Semarang, diresmikan pada tanggal 11  November 2006 oleh Bapak Presiden SBY. MAJT kini menjadi kebanggaan warga Jawa Tengah karena tempat ibadah yang dibangun di atas lahan 10 hektare itu telah mendunia. 
Halaman depan MAJT

      Klenteng Sam Po Kong
Klenteng Sam Po Kong layak menjadi prioritas para wisatawan yang akan menikmati wisata Semarang. Pasalnya Klenteng yang terletak di Gedung Batu ini tidak hanya menyuguhkan kisah legendaries Laksamana Cheng Ho, tetapi j7uga arsitektur Tiong Hoa yang khas. Sejak pertengahan Juli 2010, Klenteng ini dilengkapi dengan patung Laksamana Cheng Ho setinggi 10 Meter. Patung yang didatangkan langsung dari China ini diperkirakan sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.
Sam Po Kong

      Pecinan
Gang baru adalah nama yang tidak asing bagi publik dan pelancong. Gang baru atau Pecinan menyajikan pemandangan dan suasana khas Tiong Hoa di tengah kota Semarang. Di sana kita juga bisa menjumpai beberapa klenteng. Masing-masing klenteng tersebut mempunyai nilai historis tersendiri. Selain itu, di Pecinan juga menjual berbagai macam makanan khas Tiong Hoa.

   Pasar Rakyat Simpang Lima
Salah satu landmark kota Semarang adalah kawasan simpang lima. Lapangan ini terletak di jantung kota Semarang. Disebut simpang lima karena berada di tengah- tengah persimpangan Jl. Pandanaran, Jl. Gajah Mada, Jl. A. Yani, Jl. Ahmad Dahlan dan Jl. Pahlawan. Berkembangnya fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun merupakan saran Presiden pertama Republik Indonesia yang menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang sebagai ganti dari Kanjengan. Alun-alun yang dimiliki Semarang sejak masa pemerintahan Adipati Semarang yang pertama itu telah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan. 
Lapangan Pancasila - Simpang 5

5     Jl. Pahlawan
Jl. Pahlawan Semarang adalah salah satu jalan terbesar di Semarang. Jalan ini salah satu penghubung menuju Simpang Lima. Pada malam hari, jalan ini berubah menjadi jujugan wisata Semarang baru. Tempat yang lapang, terang, dan tersedianya aneka jajan membuat malam di Jalan Pahlawan Semarang selalu ramai. Lebih-lebih di akhir pekan. Terlebih, sejak awal 2011, Pemkot Semarang mulai menata jalan ini. Trotoar sepanjang lebih dari 500 meter ditata ulang menjadi lebih lapang. Fasilitas tempat sampah pun ditambah.

 

    Goa Kreo
Goa Kreo adalah sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu
Tampak depan Goa Kreo


    Lawang Sewu
Terletak di komplek Tugu Muda, Lawang Sewu dahulu merupakan gedung megah bergaya art deco, yang digunakan Belanda sebagai kantor pusat kereta api  (trem), atau lebih dikenal dengan Nederlandsch Indische Spoorweg Maschaappij(NIS). Bangunan karya Arsitek Belanda Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J Queendag menurut catatan sejarah dibangun tahun 1903, kemudian diresmikan pada tanggal 1 juli 1907. Lawang Sewu dengan segala kemegahannya menyimpan banyak misteri. Mulai dari cerita kepahlawanan, kekejaman penjajah, sampai perjuangan rakyat demi membela Kota Semarang.
 
Lawang Sewu
    Kota Lama
Kota Lama mungkin akan mengingatkan anda pada adegan ketika Gie dan ribuan mahasiswa berdemo menuntut pembubaran PKI. Ya, adegan dalam film “Gie” tersebut memang dilakukan di Kota Lama Semarang. Tidak hanya “Gie”, film “?” a.k.a Tanda Tanya dan “Ayat-ayat Cinta” juga memanfaatkan Kota Lama sebagai tempat syuting. Kota Lama Semarang memang menyimpan pesona historis yang luar biasa. Ratusan bangunan kuno masih berdiri. Sebagian, seperti Gereja Blenduk dan gedung Jiwa Sraya, masih terawat, sedangkan lainnya lapuk bahkan ambrol. Jika anda berminat mengkaji arsitekur Belanda, tidak keliru anda menuju Kota Lama. Stasiun Kereta Api Tawang, Gereja Gedangan, Nilmij, Taman Sri Gunting, Marba, Marabunta dan De Spiegel memperlihatkan gaya arsitektur Eropa abada XVII. Sebuah embung yang dikenal penduduk setempat Polder Tawang menunjukan konsep kota pesisir yang tertata.
Gereja Blenduk - Kota Lama

    Water Blaster Graha Candi Golf
Merupakan wahana permainan air pertama di Semarang. Wahana permainan yang lengkap membuat objek wisata ini langsung menjadi andalan rekreasi keluarga. Setidaknya ada 8 unit wahana air yang ada di  Water Blaster ini. Semua wahana dilengkapi sarana penunjang yang aman, termasuk ruang pertemuan berbentuk kapal pesiar  yang dapat digunakan untuk rapat hingga kapasitas 150 orang. 
 
Water Blaster

    Pagoda dan Vihara Watugong
Wisata Semarang juga menyuguhkan wisata religi. Buktikan di Pagoda Watugong. Bangunan indah ini terdiri atas tujuh tingkat. Tiap tingkat  memiliki 4 buah patung Dewi Kwan Im yang menghadap keempat penjuru.  Pembangunannya dilatarbelakangi oleh kebutuhan umat Budha akan tempat ibadah yang lebih layak dan nyaman. Sebelumnya di tempat ini  hanya ada vihara kecil yang sudah berdiri sejak 1957. Kemudian tahun 2005 dibangunlah Pagoda Avalokitesvara yang rencana pembangunannya hanya membutuhkan waktu 8 bulan tetapi karena menunggu barang-barang dan patung dari China, penyelesaiannya jadi mundur 10 bulan.
Pagoda & Vihara Watugong










baca Disclaimer
Jalan-Jalan di Semarang Jalan-Jalan di Semarang Reviewed by sgbsemarang on 22:46 Rating: 5

No comments:

ads
Theme images by fpm. Powered by Blogger.