Euro berbalik diperdagangkan melemah versus Dollar AS seiring kembali meningkatnya kekhawatiran tentang kondisi keuangan Cyprus. Pemerintah Cyprus mengatakan bahwa kebutuhan pembiayaan di bawah bailout internasional telah meningkat menjadi sekitar €23 milyar dari sebelumnya €17,5 milyar, sebagai dampak dari tertekannya pendapatan negara oleh memburuknya perekonomian. Namun kecemasan itu cukup terobati oleh berita lain yang menyebutkan jika para pejabat Eropa setuju untuk memperpanjang waktu jatuh tempo pengembalian pinjaman Irlandia dan Portugal selama 7 tahun lagi.
No comments: